Tahukah Anda bahwa etika mengirimkan undangan diperlukan agar penerima tak tersinggung dan merasa dihormati? Terutama kalau Anda berencana mengirimkannya melalui aplikasi perpesanan seperti WhatsApp. Sering kali orang-orang mengabaikan tata krama sampai memberi informasi sepenting pernikahan dengan cara yang kurang pantas.
Mengetahui etika juga bakal membantu Anda saat hendak mengirimkan undangan pada orang penting seperti atasan di kantor hingga pejabat pemerintahan. Lantas, apa saja hal-hal yang harus diperhatikan sebelum berbagi undangan secara online?
Kirimkan undangan secara personal
Undangan digital punya banyak kelebihan, dari murah (atau malah gratis) hingga tak perlu memerlukan desain rumit. Anda hanya perlu menyusun informasi penting yang nantinya disebarkan lewat aplikasi atau platform. Namun ada baiknya pesan tersebut tidak dikirim lewat broadcast message.
Mengapa? Selain mengganggu, sifat resmi dan personal dari undangan tersebut akan berkurang. Mengirim undangan secara personal juga akan memudahkan tamu yang mengirim konfirmasi tanpa menumpuk notifikasi dan diketahui orang lain.
Jangan tag atau mention banyak orang
Salah satu fitur yang sering dimanfaatkan pengguna media sosial atau aplikasi perpesanan adalah tag atau mention. Mereka biasanya akan mengunggah satu pos, lalu tagging atau mention pengguna lainnya agar konten tersebut segera dicek. Meski terdengar efektif untuk menyebarkan undangan pernikahan, kenyataannya metode tersebut kurang sopan. Beberapa orang merasa terganggu, terutama kalau ikut terseret dalam pembicaraan yang bukan jadi urusan mereka. Kembali pada poin sebelumnya, kirim lewat jalur privat saja, ya.
Pesan menarik, tetapi tetap to the point
Mengunggah undangan jangan disamakan dengan mengunggah foto atau status. Bagaimanapun Anda harus membuatnya menarik seperti saat menyusun undangan konvensional. Pilih diksi formal atau baku dan, kalau memungkinkan, disisipi puisi agar semakin romantis. Ya, etika mengirimkan undangan berhubungan juga dengan tata bahasa yang digunakan. Hindari kata-kata alay atau memakai singkatan yang kurang dibutuhkan. Pastikan juga semua informasi penting ada dalam undangan tersebut (nama, alamat, tempat akad, waktu).
Pakai visual? Perhatikan desainnya
Undangan pernikahan yang hendak dikirim atau diunggah online berhak juga tampil memukau. Hal ini pula yang bakal membuat tamu yang Anda harapkan kedatangannya bersedia membaca informasi. Jadi pastikan visual yang Anda gunakan untuk desain undangan catchy tanpa menghalangi informasinya.
Sekarang sudah ada banyak aplikasi dan website yang dapat membantu Anda merancang e-invitation menarik. Namun, kalau Anda kurang lihai dalam mendesain, gunakan saja jasa desainer yang mampu membuat undangan digital impresif.
Sesuai dengan tema pernikahan
Poin terakhir yang tidak boleh Anda lupakan adalah menyesuaikan konsep undangan dengan tema pernikahan yang diselenggarakan. Khususnya kalau Anda mencantumkan dress code. Jangan sampai tamu salah kostum gara-gara Anda menggunakan konsep yang tidak sesuai.
Dalam hal ini, Anda bisa memanfaatkan foto pre-wedding untuk memberikan gambaran tema acara yang hendak diselenggarakan. Tidak perlu terlalu banyak satu atau dua foto saja sudah cukup. Langkah ini bertujuan agar tidak menghalangi informasi utama yang tertera pada undangan tersebut.
Sebenarnya tak terlalu sulit mengikuti panduan mengirim undangan pernikahan yang sopan. Optimalkan konsepnya dengan desain e-invitation yang disediakan penyedia jasa. Pastikan juga ukuran file-nya tidak terlalu besar tanpa memecahkan resolusi saat diperbesar.
Mudah-mudahan informasi seputar etika mengirimkan undangan di atas membantu Anda menyebarkan informasi kepada kerabat dan teman terdekat!