Media Sosial jadi Buku Diarymu? Ketahui Bahayanya!

18 Maret 2021

Media Sosial jadi Buku Diarymu? Ketahui Bahayanya!

Mungkin semua orang tidak bisa terlepas dari media sosial. Banyak yang menganggap media sosial bagian dari sebagian hidupnya yang tidak bisa ditinggalkan. Tidak lengkap rasanya jika tidak membuka dan bermain sosmed. Fungsi sebenarnya dari media sosial ada sebagai sumber informasi dan media komunikasi. Tapi, sekarang media sosial banyak dijadikan tempat sharing masalah pribadi. Dimana, yang seharusnya masalah tersebut tidak pantas untuk dibagikan. Mengumbar segala masalah yang terjadi yang patutnya dirahasiakan. Bahkan, menurut psikolog klinik membagikan masalah pribadi bisa berdampak buruk. Karena, yang awalnya hanya dikonsumsi berdua, eksklusif, malah dijadikan konsumsi oleh publik. Untuk itu, sebaiknya Wed-Hunters mengurangi penggunaan media sosial sebagai tempat curhat.

Lantas, siapa yang masih menggunakan media sosial sebagai buku diary? Penggunaan media sosialmu tentu menjadi hak Wed-Hunters, tapi kenali 5 bahayanya yuk!

Curhat di Medsos Sama Saja Mengumbar Aib Sendiri

Media sosial adalah bagian dari style seseorang. Sampai-sampai semua kegiatan harus disampaikan melalui media sosial. Mulai dari kegiatan yang tidak penting sampai yang sangat penting. Seperti jalan bersama pasangan, makan bareng, hangout bersama teman hingga masalah pribadi.

Ketika Wed-Hunters memilki masalah pribadi dan sulit untuk di atasi, hendaknya jangan langsung meminta solusi lewat media sosial. Karena, sama saja Wed-Hunters membuka aib sendiri. Mungkin orang akan menganggap Wed-Hunters kurang dewasa dan tidak pintar dalam menghadapi masalah.

Wed-Hunters Hanya akan Dianggap Mencari Perhatian

Siapa yang bisa menebak apa yang pikirkan oleh netizen. Di antara mereka ada yang berpikir positif dan ada juga yang berpikir negatif. Semua tergantung dengan pribadi masing-masing. Ketika followers membaca problematika yang Wed-Hunters hadapi, sedikitnya dari mereka simpati dan membantu mencari solusi dengan menuliskan di kolom komentar.

Tetapi, sebagian besar acuh dengan menganggap Wed-Hunters hanya mencari simpati dan perhatian. Jadi, sebisa mungkin jangan sampai mengumbar masalah di media sosial kalau tidak ingin di bilang caper dan menganggu mental.

Bisa Jadi Bukan Solusi Yang Didapat Malah Masalah Baru

Media sosial bisa diibaratkan sebagai 2 mata pisau yang berbeda. Terkadang bisa berdampak positif dan ada kalanya berdampak negatif. Semua tergantung dengan bagaimana cara Wed-Hunters menggunakan media sosial tersebut.

Lalu, apa sih keuntungan yang didapat jika curhat di medsos? Sebagian netizen lebih senang anda merasa susah ketimbang bahagia. Meskipun semuanya tidak seperti itu. Bukanya simpati yang didapat tapi malah kritikan pedas dari warganet.

Bisa Mendatangkan Rasa Malu karena Banyak yang Tahu Masalahmu

Saat emosi tidak terkendali, tanpa pikir panjang Wed-Hunters langsung membuat status di media sosial. Menjelaskan secara detail mengenai masalah yang dihadapi dan kenapa sedang emosi. Disini Wed-Hunters belum menyadari kalau itu memalukan di mata warganet. Tetapi, setelah emosi reda barulah menyadari bahwa itu sangat memalukan. Pasti Wed-Hunters berpikir seharusnya tidak melakukan hal absurd tersebut.

Melibatkan Orang Terdekatmu

Bahaya yang akan dihadapi selanjutnya yaitu teman terdekat web-hunters juga akan terkena imbasnya. Misalnya ada netizen yang terlalu kepo dengan masalah itu dan berusaha menghubungi orang terdekat Wed-Hunters untuk menanyakan lebih lanjut. Sadar tidak sadar, kamu sudah melibatkan orang terdekatmu ke dalam suatu masalah yang seharusnya tidak terlalu besar jika kamu lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

Nah segitu bahaya-bahaya penggunaan media sosial sebagai buku diarymu!

"You are responsible for everything you post and everything you post will be a reflection of you" - Germany Kent.

Jadi, Wed-Hunters mau merefleksikan diri sebagai orang yang seperti apa di media sosial? Use your social media wisely.


Bagikan cerita ini

Tunggu apa lagi? Miliki sekarang juga!

Daftar Sekarang