Menikah itu bukan garis akhir. Justru, ia adalah garis start dari maraton bernama hidup bersama.
Banyak orang menyiapkan pernikahan dengan detail yang luar biasa—dari undangan digital yang estetik, tema acara yang sesuai persona, hingga sesi prewedding yang dreamy. Tapi begitu hari H selesai dan para tamu pulang, ada satu babak baru yang benar-benar bikin kita belajar: babak setelah resepsi.
Berikut beberapa hal yang baru kami sadari setelah menjalani hari-hari sebagai pasangan suami istri:
-
Kebutuhan rumah itu banyak banget. Dulu mikirnya cukup punya kasur dan rice cooker. Ternyata, hal-hal kecil seperti tempat sampah kamar mandi atau hanger ekstra bisa jadi urusan besar kalau nggak ada.
-
Tidur siang itu nikmat. Bukan cuma anak kecil yang butuh nap time. Di tengah rutinitas rumah dan kerja, tidur siang bareng pasangan kadang jadi “me time” paling berkualitas.
-
Weekend di rumah aja menyenangkan. Siapa bilang harus selalu hangout? Nonton series sambil makan mi instan, beberes bareng, atau sekadar ngobrolin masa kecil pasangan bisa jadi healing terbaik.
-
Adil membagi kunjungan ke orang tua dan mertua. Bukan cuma soal waktu, tapi juga rasa. Kami belajar menyamakan persepsi, saling menghargai, dan memahami bahwa dua keluarga kini jadi satu semesta.
-
Nggak perlu solusi, terkadang pasangan cuma perlu didengarkan. Kadang kita terlalu cepat jadi “problem solver”. Padahal yang dibutuhkan hanyalah pelukan hangat dan telinga yang mau mendengar tanpa menghakimi.
-
Jangan pernah ceritain masalah rumah tangga ke orang tua. Bukan karena nggak percaya, tapi karena mereka bisa terlalu khawatir. Masalah pasangan sebaiknya diselesaikan berdua dulu, tanpa “bocor” ke luar.
Setiap pasangan punya cerita uniknya sendiri. Tapi satu hal yang sama: pernikahan bukan soal kesempurnaan, melainkan soal bertumbuh bersama. Dan Wedew senang bisa jadi bagian kecil dari awal cerita kalian.
Sudah siap memulai babak baru? Yuk, rancang undangan digitalmu di wedew.id—karena pernikahan yang bermakna dimulai dari cerita yang personal. 💛